Sunday, August 30, 2009

Pengalaman Berlatih, Kostrad Dan Ranger Malaysia

Kemarahan masyarakat Indonesia terhadap Malaysia yang menggunakan tari pendet dalam sebuah iklan pariwisata berimbas kemana-mana. Tari Pendet diketahui muncul dalam sebuah iklan promosi yang diproduksi rumah produksi KRU Sdn Bhd. Rumah produksi itu membuat enam film dokumenter Enigmatic Malaysia yang disiarkan di 23 negara di seluruh dunia. Pihak KRU menegaskan, mereka memang memproduksi program Enigmatic Malaysia, tetapi iklan promosi dibuat oleh Discovery Channel yang bermarkas di Singapura. “Iklan promosi serial dokumenter Enigmatic Malaysia bukan dibuat kami tapi dibuat sendiri oleh Discovery Channel,” kata Presiden dan CEO Group KRU Sdn Bhd Norman Abdul Halim di KBRI Kuala Lumpur. Norman selanjutnya mengatakan “Kami baru tahu bahwa ada protes dan kemarahan rakyat Indonesia atas promosi itu kemarin ketika wartawan-wartawan Indonesia menghubungi saya. Kami telah menghubungi Discovery Channel kemudian mereka telah menarik promosi itu dan menggantinya dengan yang baru,” kata Norman.

Masalah menjadi serius dalam kaitan hubungan dilomatik kedua negara. Presiden SBY mengaku, baru kali ini selama pemerintahannya, merespons secara langsung isu kebudayaan yang diklaim Malaysia. “Untuk pertama kalinya sejak lima tahun ini saya beri pernyataan terkait ini,”katanya. Menurut presiden, klaim kebudayaan milik Indonesia oleh Malaysia, seperti tari pendet, bukan merupakan kejadian yang pertama kalinya. “Dengan semangat, kita ingin menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Malaysia, berkaitan dengan isu tari pendet yang menjadi bagian dari iklan di Malaysia, ke depan Pemerintah Malaysia harus memberikan atensi,memelihara hubungan baik kita,” ujar Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Kepresidenan, Jakarta Selasa (25/8).

Menbudpar Jero Wacik mengatakan, saat ini pihak rumah produksi pembuat iklan pariwisata Malaysia telah mengirimkan surat permintaan maaf secara tertulis. Namun, ujar dia, permintaan maaf yang hanya melalui surat elektronik itu tidak bisa diterima begitu saja. “Saya sudah terima (permintaan maafnya) tapi saya tidak mau terima. Saya mau dengar dari pemerintahnya dulu.

Nah, fakta diatas adalah kasus dalam masalah budaya dan pariwisata. Dimana Malaysia kita pandang sebagai negara yang sering berbuat seenaknya kepada Indonesia. Istilah serumpun nampaknya tidak ada artinya diantara kedua negara. Sejarah pernah merekam sebuah konfrontasi fisik militer kedua negara. Hal ini kadang sulit dihilangkan, bahkan Malaysia sering agak merendahkan Indonesia, walau dibelakangnya tetap ada rasa takut dan was-was. Penulis pada saat masih aktif bertugas selalu berhati-hati pada bidang militer apabila berurusan dengan militer Malaysia. Senyum manis dimuka mereka belum tentu berarti manis dan tulus dihati, inilah sedikit pengalaman masa lalu.

Penulis oada tahun 1992, saat berpangkat perwira menengah mendapat tugas dalam sebuah Satuan Tugas Udara (Satgasud) sebagai perwira intelijen dalam Latihan Bersama antara TNI dengan Tentera Darat Malaysia. Sebagai home base pasukan TNI ditetapkan di Pangkalan TNI AU Medan (Pangkalan Aju) dan Pulada (Pusat Latihan Tempur Tentera Darat Malaysia) di Johor Bahru. Saat geladi Posko, personil Satgasud serta Kelompok Komando Batalyon 328 Kostrad bersama Kelompok Ranger Tentera Darat Malaysia berkumpul bersama di Pulada. Dari TNI AD, pimpinan komando dibawah kendali Letkol TNI Prabowo Subijanto. Satgasud dan Pokdo Kostrad mengikuti briefing dan persiapan penerjunan dan penyerangan di Pulada dari Kelompok Komando Tentera Darat Malaysia. Skenario latihan, Satgasud TNI AU mendapat tugas untuk menerjunkan batalyon 328 disebuah DZ (dropping zone) yang telah ditetapkan, dimana Pasukan Ranger Malaysia juga akan diterjunkan ditempat yang sama dengan pesawat Tentera Udara Diraja Malaysia. Setelah mendarat maka kedua pasukan masing-masing bergerak menuju kesasaran tertentu, bertanding kecepatan untuk melakukan penyerangan. Sasaran dikatakan markas musuh yang diperkuat dengan tank.

Saat di Pulada, penulis yang bertanggung jawab memberikan informasi intelijen tentang DZ, baik cuaca, medan, koordinat, elevasi, arah angin, kondisi serta panjang DZ, dan musuh, berdiskusi dengan Letkol Prabowo dan staf intel batalyon. Karena yang menentukan DZ dari Malaysia, penulis sangat mewaspadai dan ragu tentang kondisi DZ yang mereka sebutkan panjangnya 4,5 km. Prabowo juga agak mengkhawatirkan, karena pihak TNI sama-sama buta terhadap kondisi DZ, tidak diijinkan meninjau. Pesan Letkol Prabowo saat itu, mohon dalam menerjunkan pasukan benar-benar dihitung agar pasukannya selamat dan tidak jatuh korban. Jatuhnya korban dalam latihan antar negara jelas akan mencemarkan nama baik.

Pada hari H-1, Satgasud bergeser ke Lanud Medan untuk persiapan penerjunan. Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB sesuai skenario, diberangkatkan satu tim Dalpur (Pengendali Tempur dari Den Bravo, Paskhasau), dengan pesawat F-27, diterjunkan ke DZ di daerah Johor Bahru. Penulis yang bertanggung jawab dalam memberikan informasi DZ, menekankan kepada Dalpur agar melaporkan DZ setelah mendarat. Yang agak dikhawatirkan adalah gagalnya hubungan komunikasi. Alhamdulillah komunikasi lancar, dari laporan Dalpur, ternyata benar kecurigaan semula, panjang DZ yang dikatakan Kolat (komando Latihan) Malaysia sepanjang 4,5 km ternyata panjangnya hanya 1,5 km. Kemudian tidak pernah disebutkan data adanya rawa-rawa dimana terdapat potongan pohon yang mirip tombak.

Dari laporan intelijen tersebut, di lakukan perubahan skenario penerjunan. Penulis menyarankan ke Dan Satgasud agar pasukan tidak diterjunkan dalam satu “run” (satu kali) tetapi disesuaikan dengan tanda tutup penerjunan yang dipasang oleh Dalpur. Karena ini latihan, kesepakatan antara Satgas kedua negara akan kita langgar demi keselamatan pasukan. Toh ini bukan perang, pikir penulis saat itu. Kalau kondisi pertempuran sebenarnya, untuk menghindari jatuhnya korban pesawat tertembak senjata penangkis serangan udara, tanpa kompromi penerjunan tetap harus dilakukan dalam satu run. Pada jam lima pagi hari, lima Hercules TNI AU “airborne” dari Lanud Medan menuju ke DZ di Johor, mengangkut pasukan Yon-328. Penerjunan disaksikan oleh Deputy Operasi Kasau di sasaran. Pada saat penerjunan pasukan, tiga Herky (Hercules) long body terpaksa menerjunkan dalam tiga run, dua Herky dalam dua run. Setelah pasukan mendarat, Alhamdulillah, Satgasud mendapat laporan semua anggota yang diterjunkan selamat. Ternyata AU Malaysia juga tidak melakukan penerjunan dalam satu “run” seperti rencana saat geladi, mereka melakukan dalam dua run.

Dikisahkan, pasukan Yon-328 dalam menuju sasaran rutenya berbeda dengan pasukan Ranger Malaysia, pasukan kita diarahkan rute sulit melalui pegunungan, sementara Ranger medannya relatif rata. Yang tidak mereka ketahui ternyata digunung itu banyak penduduk Indonesia asal Jawa, sehingga mereka justru menjadi pandu pasukan TNI. Akhirul cerita, pasukan TNI ternyata lebih cepat sampai di sasaran dan mampu menemukan dan melumpuhkan Tank yang ternyata juga dipendam. Itulah keampuhan fisik anggota Yon-328 dan kerjasama dengan penduduk.

Keberhasilan penerjunan dan penyerangan ternyata berbuntut panjang, seluruh pejabat Satgasud mendapat teguran Deputy Operasi, karena menerjunkan tidak sesuai dengan rencana semula. Kamipun menjelaskan, AU Malaysia juga menerjunkan tidak dengan satu run. Dapat dibayangkan apabila informasi terakhir dari Dalpur tidak masuk, keputusan yang diambil Komandan Satgasud salah, maka dua pertiga pasukan kita diperkirakan akan jatuh kedalam rawa bertombak tadi, entah berapa korban akan jatuh dari pasukan kebanggaan kita itu. Yang jelas dalam latposko, tentera Malaysia itu tidak jujur, menyembunyikan dan menyesatkan data yang sebenarnya. Alhamdulillah, Allah Swt masih melindungi Satgasud dan anggota Yon-328.

Nah, pelajaran apa yang didapat dari kisah diatas?. Kesimpulannya adalah, kita memang harus lebih berhati-hati apabila berhubungan dengan Malaysia, dalam latihan bersama saja mereka menyesatkan data. Rupanya tetap saja ada rasa persaingan mereka, kecemburuan, kurang jujur dan selalu ada upaya memanfaatkan. Kasus klaim budaya adalah contoh jelas agar kita harus lebih waspada, kasus Sipadan Ligitan adalah bukti bahwa kita dikalahkan mereka di forum internasional, kasus Ambalat yang mereka serempet-serempet membuat kita tidak suka, belum lagi kasus-kasus TKI yang diperlakukan semena-mena. Dan kita makin dibuat kesal karena dua tokoh teroris yang mengacak-acak kita juga berasal dari Malaysia. Disinilah semestinya kita mengadakan introspeksi, apa mereka yang terlalu pintar atau kita yang tidak pandai?.

Malaysia selalu memandang Indonesia sebagai rival yang paling menakutkan baik dari segi politis, militer dan geografis, yang dianggap memelihara pasukan besar diperbatasan. Mereka melakukan hal yang lebih. Dari empat Divisi Tentera Daratnya, yang masing-masing Divisi terdiri dari dua Brigade, dua dari empat divisi tersebut ditempatkan disekitar teluk Malaya, sementara Divisi ke-3 bertugas untuk mempertahankan wilayah Kalimantan Utara. Hanya Divisi ke-4 yang bertugas mempertahankan sekitar wilayah Brunei. Itu artinya Malaysia selalu bersiap dan memandang Indonesia sebagai ancaman.

Indonesia negara yang cinta damai, tidak memandang Malaysia sebagai ancaman, sebagai pengganggu mungkin iya. Oleh karena itu, dengan sudah turun gelanggangnya Bapak Presiden, kita semua wajib juga memikirkan dengan cermat tentang Malaysia ini, agar kita tidak kecolongan lagi. Kalau tidak mau diakali dan dibodohi Malaysia, ya kita harus lebih pintar dari mereka, berbuatlah, jangan hanya marah-marah saja. Begitu bukan?.

PRAYITNO RAMELAN, Guest Blogger Kompasiana

Thursday, July 30, 2009

KRI Diponegoro manuvra di Lebanon

Area Of Maritime Operations,- Minggu pagi yang sangat cerah dibarengi dengan kondisi lautan yang sangat bersahabat, sementara nun jauh disana sejumlah unsur yang tergabung dalam Maritime Task Force (MTF) terlihat membentuk beberapa formasi dan sangat kompak ketika melaksanakan suatu manuvra dari satu bentuk formasi ke bentuk formasi lainnya. Ini tentu bukan suatu latihan yang mudah bagi setiap pengawak kapal yang terlibat karena dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang professional dan terlatih.



“Ada tiga buah formasi yang dilatihkan yaitu Formasi awal (Berbanjar) yang merupakan kegiatan persiapan untuk membentuk formasi selanjutnya, Formasi Diamond dan Formasi Star burst”, ujar Komandan Satgas Maritime Task Force (MTF) yang juga sekaligus sebagai Komandan KRI Diponegoro-365 Letkol Laut (P) Arsyad Abdullah.

Dan secara keseluruhan kegiatan ini diabadikan melalui photoex (photo exercise) yang diambil dari udara oleh hellikopter witch milik Italia. Setiap formasi diberikan selang waktu untuk mempertahankan posisi tersebut untuk memberikan kesempatan kepada fotographer melaksanakan tugasnya dengan pengambilan dari berbagai angle.

Sementara itu menurut Kepala Departemen Operasi (Kadepops) Kapten Laut (P) Aminudin Albek, untuk melaksanakan latihan ini terlebih dahulu telah dilaksanakan briefing yang idealnya dilaksanakan di darat atau sebelum kapal berlayar. Namun karena seluruh unsure sedang berada di laut sehingga briefing yang dilaksanakan dalam bentuk virtual atau dengan mengirimkan materi latihan ke masing-masing unsure melalui email untuk dipelajari. .

Unsur-unsur yang terlibat dalam latihan ini adalah Scirocco milik Angkatan Laut Italia, KRI Diponegoro-365 (Indonesia), TCG Mizrak dan TCG Gurbet milik Turki, Machitis (Yunani), serta Dachs, Hermelin dan Rhein milik Angkatan Laut Jerman. Termasuk untuk pengambilan foto udara dilakukan oleh helicopter witch yang on board di Scirocco.

Tidak hanya photoex saja, namun latihan masih berlanjut hingga pukul 5 sore dengan serial Misceleneous exercise dengan bentuk maneuver. Latihan ini lebih ditujukan untuk melaksanakan missi MTF yang kedua yaitu memberikan pelatihan kepada Angkatan Laut Lebanon untuk meningkatkan kemampuannya. Ada lima buah kapal yang terlibat dalam latihan ini dan tiga diantaranya Sour, Damour dan Tabarja adalam milik Angkatan laut Lebanon. Sementara sisanya adalah Scirocco sebagai kapal markas dan KRI Diponegoro-365.

Materi yang dilatihkannyapun sangat simple/sederhana karena mereka hanya memiliki kapal yang sangat terbatas dengan kecepatan dan tipe yang kecil. Namun demikian diharapkan mereka paling tidak familiar dengan prosedur manuvra di laut meski kapal mereka terbatas.

Beberapa foto lainnya dari latihan ini diambil dari UNIFIL-PIO yang meliput dari kapal lainnya.








Friday, July 24, 2009

Tanggapan Bambang Dharmono atas tulisan JK

Benarkah GAM menyerahkan senjata dalam keadaan terpotong-potong?
Oleh : Letjen TNI Bambang Darmono

Wakil Presiden Jusuf Kalla, melalui blognya di Kompasiana.com, telah merilis artikel berjudul “Kisah di balik layar damai Aceh”. Sebagai pelaku sejarah, yang juga mantan Pangkoops TNI di Aceh serta Komandan Satgas Bantuan TNI pasca tsunami melanda Aceh, 26 Desember 2004, saya juga terlibat tahap demi tahap proses perdamaian di Aceh sejak Informal meeting putaran keempat pada awal Juli 2005. Oleh karena itu saya membuat tulisan yang bertujuan meluruskan beberapa hal yang disinggung dalam tulisan tersebut.

“Kisah di balik layar damai Aceh” ditulis oleh Jusuf Kalla sebagai salah satu tokoh yang ikut memprakarsai proses damai Aceh. Saya mengatakan ikut memprakarsai karena proses penyelesaian damai yang memang diamanatkan oleh Tap MPR RI NO VI tahun 2002 telah dilakukan oleh beberapa pejabat pemerintah lainnya, bukan hanya oleh Jusuf Kalla.

Sebut saja Abdurrahman Wahid, pada tahun 2000, yang menghasilkan kebijakan penyelesaian damai melalui “Jeda Kemanusiaan”. Proses ini berlanjut di masa pemerintahan Megawati dengan adanya penyelesaian damai melalui COHA (cessation on hostility agreement). COSA secara resmi berakhir dengan kegagalan, pada 18 Mei 2003, dalam sebuah pertemuan di Tokyo.

Secara eksplisit kandungan memorandum of understanding (MoU) Helsinki mengandung unsur semangat dan kehendak bersama yang melandasi mengapa penyelesaian damai harus dijalankan oleh kedua belah pihak. Semangat dan kehendak bersama tersebut telah diartikulasikan dalam Preambul MoU Helsinki yang secara jelas meneguhkan kebutuhan perdamaian sebagai prasyarat rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh pascatsunami. Kesepakatan Helsinki juga secara jelas menekankan pengakuan dan penghormatan atas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan UUD 1945.

Dalam pandangan saya, pengakuan dan penghormatan ini pada dasarnya merupakan pencapaian political objective tertinggi dari seluruh proses yang dilakukan oleh Pemerintah RI di Aceh. Hal ini karena apa pun yang dilakukan pemerintah, baik melalui pendekatan hard maupun soft power, sasaran politik yang utama adalah pengakuan pihak GAM terhadap keutuhan NKRI dan UUD 1945.

Pengaturan proses perdamaian secara lengkap tercantum di dalam batang tubuh MoU Helsinki. Proses inilah yang kemudian menghasilkan perdamaian di Aceh sebagaimana kita rasakan saat ini. Atas keberhasilan ini semua sepatutnya kita harus mengapresiasi kepada seluruh penggagas dan perumus MoU Helsinki.

Namun, ketika saya membaca dan memaknai keseluruhan artikel tersebut, saya mendapati ada informasi yang kurang akurat. Sebagai pelaku sejarah, saya tentu tergerak untuk mengemukakan kepada masyarakat tentang bagaimana proses tersebut sebenarnya berjalan. Langkah ini penting agar tidak memberikan pandangan yang bias dalam masyarakat, khususnya tentang bagaimana proses penyerahan senjata GAM dijalankan.

Artikel tersebut mengungkapkan bahwa GAM tidak perlu menyerahkan senjata, tetapi memotong sendiri senjatanya di tengah lapangan dan disaksikan seluruh pihak. Pernyataan tersebut tidak tepat. Kejadian di lapangan yang sesungguhnya tidak semudah dan selancar itu. Jelas dibutuhkan sebuah proses panjang yang memerlukan kegigihan dan keuletan perwakilan pemerintah RI, termasuk keseluruhan delegasi, untuk berunding dan merekomendasikan cara bertindak yang dapat disepakati oleh pihak GAM dan AMM (Aceh Monitoring Mission).

Pertimbangan utama yang dipikirkan perwakilan pemerintah RI saat itu adalah bahwa proses penyerahan senjata GAM harus transparan dan dapat diliput media. Alasannya, agar seluruh rakyat Indonesia dapat melihatnya dengan jelas atas proses penyerahan senjata pihak GAM kepada pihak AMM.

Pihak pemerintah RI harus menjadi saksi atas keseluruhan proses penyerahan senjata. Baik dari aspek jumlah, jenis senjata yang diserahkan, serta proses uji apakah senjata yang diserahkan tergolong standard atau bukan. Hal ini penting karena perlunya mengembangkan opini publik tentang tingkat kepercayaan masyarakat terhadap GAM.

Walhasil, proses decommissioning yang ditandai dengan penyerahan senjata GAM kepada AMM menyertakan saksi dari Pemerintah RI dan juga dari AMM. Para saksi memeriksa jumlah senjata yang diserahkan, meneliti jenisnya, dan menguji standarisasi senjata tersebut. Proses berikutnya setelah pemeriksaan, senjata dipotong-potong oleh petugas dari AMM. Dengan demikian, bukan GAM yang memotong-motong senjata seperti yang disebutkan dalam tulisan “Di Balik Layar Damai Aceh”.

Pada saat itu jumlah senjata yang diserahkan GAM ada 1.018 pucuk dari 840 pucuk yang harus diserahkan menurut MoU Helsinki. Pihak AMM dapat menerima sebanyak 840 pucuk, namun perwakilan Pemerintah RI hanya mengakui 769 pucuk. Ada 178 pucuk senjata yang ditolak Pemerintah RI karena tidak memenuhi ketentuan standarisasi senjata. Dari segi proses maupun jumlah senjata yang diserahkan GAM, hal ini menggambarkan keberhasilan pihak Pemerintah RI untuk dapat menarik senjata GAM sebanyak-banyaknya.

Perlu dikemukakan bahwa dalam MoU khususnya yang mengatur penyerahan senjata, Pemerintah RI hanya menyediakan tempat pengumpulan senjata. Proses penyerahan senjata hanya dilakukan antara GAM dan AMM. Tidak satu pun kalimat dalam MoU yang menentukan bahwa senjata yang diserahkan adalah senjata standard, dan bahkan tidak satupun kalimat yang memungkinkan pihak Pemerintah RI menjadi saksi dan penentu apakah senjata tersebut senjata standard atau bukan.

Namun demikian, terbukti bahwa pada pelaksanaannya, perwakilan Pemerintah RI memiliki peran dan wewenang sebagai saksi dan menguji standar senjata. Tentu saja hal ini dapat terwujud karena kegigihan seluruh delegasi perunding pihak Pemerintah RI dalam Commision on security arrangement (Cosa), khususnya pada pertemuan ke-2, 3, 4, 5 dan 6.

Salah satu penunjang keberhasilan tim perunding adalah dipahaminya kondisi kejiwaan masyarakat yang ketika itu memiliki resistensi terhadap jalannya MoU Helsinki. Sebuah hal yang bisa dipahami mengingat proses jalan damai Aceh yang ditempuh oleh Pemerintah dengan melibatkan pihak CMI dari Finlandia dan tidak didahului dengan pembicaraan dengan DPR.

Realitas wacana politik yang mengemuka saat itu adalah resistensi masyarakat atas proses MoU Helsinki dan internasionalisasi masalah domestik. Memang benar bahwa keteguhan hati untuk menjalankan agenda akan membuahkan hasil. Akan tetapi keteguhan hati yang tidak menghiraukan kondisi kejiwaan yang sedang berlaku akan mempersulit pencapaian agenda dan bahkan dapat mengagalkannya. Patut pula ditekankan bahwa hal ini adalah pencapaian bersama tim perunding, bukan hanya satu dua tokoh.

-----
Walaupun tulisan ini tulisan sewaktu ramai-ramainya kampanye pilpres, namun bagi saya sangat menarik fenomenanya. Di mana waktu kampanye JK di Aceh, JK mengeluarkan pernyataan bahwa, beliau sangat berperan dalam perdamaian aceh, namun di saat pemilu aceh, suara JK-Wiranto hanya mendapatkan 4.35 % atau 97.717 suara sah(sumber tabulasi kpu)
Dan yang paling mendapatkan suara adalah rival utama dari capres-cawapres yaitu pasangan SBY-Budiono. Lalu siapakah yang paling berperan dalam perdamaian Aceh? jawabannya adalah masing2 pihak yang terkait, mulai dari rakyat aceh, GAM, pemerintah. Bukan milik salah satu orang yang hanya pandai klaim.

Sunday, July 19, 2009

Pernyataan SBY Soal Pelaku Peledakan Bom

Inilah pernyataan lengkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait terjadi ledakan bom di JW Marriot dan Ritz Carlton.
Pernyataan Bapak presiden ini, yang oleh beberapa pihak di manfaatkan, seolah-olah bapak SBY, mengkaitkan proses ini terkait pilpres.Menurut saya, sangat jelas, tanggapan bapak SBY, terkait masukan yang beliau terima terkait ledakan bom yang terjadi.

Kalau Bapak SBY, menceritakan tentang hasil temuan intelijen, pasti beliau ada pertimbangan-pertimbangan, sebelumnya. Entah apa yang melatar belakangi hal tersebut, namun saya pribadi ada beberapa point yang memang seharusnya tidak perlu di ungkapkan ke publik.

Assalamualaikum, Salam Sejahtera bagi kita semua,
Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahirabil alamin,

Saudara-saudara, rakyat Indonesia yang saya cintai dimanapun saudara berada. Hari ini adalah titik hitam dalam sejarah kita, terjadi lagi serangan atau pemboman yang dilakukan oleh kaum teroris di Jakarta. Aksi teror ini diperkirakan dilakukan oleh kelompok teroris meskipun belum tentu jaringan terorisme yang kita kenal selama ini terjadi di bumi Indonesia, yang menimbulkan derita dan kesulitan yang dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia.

Aksi yang tidak berperi kemanusiaan ini, juga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka bagi mereka yang tidak berdosa. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini atas nama negara dan pemerintahan dan selaku pribadi, maka bagi para keluarga yang ditinggalkan saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga saudara-saudara kita yang menjadi korban, hidup tenang di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

Saudara-saudara, aksi pemboman yang keji dan tidak berperikemanusiaan ini serta tidak bertanggungjawab ini, terjadi ketika baru saja bangsa Indonesia melakukan pemungutan suara dalam rangka pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dan ketika KPU sedang menghitung hasil pemungutan suara itu. Kejadian ini yang sangat merusak keamanan dan kedamaian di negeri ini, juga terjadi ketika rakyat sungguh menginginkan suasana yang tepat, aman, tenang dan damai, dan justru rakyat ingin agar selesainya pemilu 2009 ini kita semua segera bersatu, membangun kembali negara kita, untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Terus terang juga, aksi pemboman ini terjadi ketika rakyat merasa prihatin atas kegaduhan politik di tingkat elit disertai sebagaimana yang saya ikuti setiap hari, ucapan-ucapan yang bernada menghasut dan terus memelihara suhu yang panas dan penuh dengan permusuhan yang itu sesungguhnya bukan menjadi harapan rakyat setelah mereka semua melaksanakan kewajiban demokrasinya beberapa saat yang lalu.

Saudara-saudara saya yakin, hampir semua diantara kita merasa prihatin, berduka, prihatin, dan menangis dalam hati, seperti yang saya rasakan. Memang ada segelintir orang di negeri ini yang sekarang tertawa puas, bersorak dalam hati, disertai nafsu amarah dan keangkara murkaan. Mereka segelintir orang itu tidak memilki rasa kemanusiaan dan tidak perduli dengan kehancuran negara kita, akibat aksi teror ini yang dampaknya luas bagi ekonomi kita iklim usaha kita, kepariwisataan kita, citra kita dimata dunia dan lain-lain lagi.

Saat ini saudara-saudara disamping kita pemerintah menjalankan kegiatan tanggap darurat untuk merawat saudara-saudara kita yang menjadi korban dalam aksi pemboman ini investigasi juga tengah dilakukan. Saya telah menerima laporan awal dari investigasi yang sedang berlangsung ini. Setelah saya menerima laporan awal, saya telah menginstruksikan kepada Polri, Badan Intelejen Negara, dan badan lembaga-lembaga lain terkait untuk melakukan investigasi secara cepat dan menyeluruh serta mengadili pelaku-pelakunya, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Saya yakin sebagaimana yang dapat kita ungkapkan diwaktu yang lalu, para pelaku dan mereka-mereka yang menggerakkan aksi terorisme ini akan dapat kita tangkap dan akan kita adili secara hukum. Saya juga menginstruksikan kepada para penegak hukum untuk juga mengadili siapa saja yang terlibat dalam aksi terorisme ini, siapapun dia, apapun status dan latar belakang
politiknya.

Pagi ini saya mendapat banyak sekali pertanyaan, atau saudara-saudara yang mengingatkan kepada saya. Yang berteori paling tidak mencemaskan, kalau aksi teror ini berkaitan dengan hasil pemilihan Presiden sekarang ini. Saya meresponnya sebagai berikut, bahwa kita tidak boleh main tuding dan main duga begitu saja, semua teori dan spekulasi harus bisa dibuktikan secara hukum. Negara kita adalah negara hukum dan negara demokrasi. Oleh karena itu norma hukum dan norma demokrasi harus betul-betul kita tegakkan. Bila seseorang bisa dibuktikan bersalah secara hukum, baru kita bisa mengatakan yang bersangkutan salah.

Saya harus mengatakan untuk yang pertama kalinya kepada rakyat Indonesia, bahwa dalam rangkaian pemilu legislatif dan pemilihan
Presiden dan pemillihan Wakil Presiden tahun 2009 ini memang ada sejumlah intelegen yang dapat dikumpulkan oleh pihak yang berwenang. Sekali lagi ini memang tidak pernah kita buka kepada umum, kepada publik, meskipun kita pantau dan kita ikuti. Intelegen yang saya maksud adalah adanya kegiatan kelompok teroris yang berlatih menembak dengan foto saya, foto SBY dijadikan sasaran, dijadikan lisan tembak.

Saya tunjukkan, ada rekaman videonya, ini mereka yang berlatih menembak (sambil menunjukkan foto-foto yang didapat dari badan intelegen). Dua orang menembak pistol. Ini sasarannya, dan ini foto saya dengan perkenaan tembakan di wilayah muka saya, dan banyak lagi. Ini intelegen, ada rekaman videonya, ada rekaman gambarnya, bukan fitnah bukan isu. Saya mendapatkan laporan ini beberapa saat yang lalu.

Masih berkaitan dengan intelegen, diketahui ada rencana untuk melakukan kekerasan dan tindakan melawan hukum berkaitan dengan hasil Pemilu. Adapula rencana untuk pendudukan paksa KPU pada saat nanti hasil pemungutan suara diumumkan. Ada pernyataan akan ada revolusi jika SBY menang, ini intelegen bukan rumah bukan isu, bukan gosip. Ada pernyataan kita bikin Indonesia seperti Iran. Dan yang terakhir ada pernyataan, bagaimanapun juga SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik. Saudara bisa menafsirkan apa arti ancaman seperti itu.

Dan puluhan intelegen lain yang sekarang berada di pihak yang berwenang, tadi pagi terus terang sebagaimana kebiasaan saya, saya ingin langsung datang ke lokasi. Tapi, Kapolri dan semua pihak menyarankan jangan dulu, karena memang belum steril, masih dibersihkan, masih disisir dan ancaman setiap saat bisa datang, apalagi dengan contoh yang saya sampaikan tadi, ancaman fisik. Tetapi tentu hidup dan mati tentu di tangan Allah SWT, tidak boleh terhalang untuk menjalankan tugas saya, untuk rakyat untuk negara ini. Dan karena pengaman Presiden itu berada di pundak TNI saya yakin TNI telah mengambil langkah-langkah seperlunya.

Terhadap semua intelegen itu saudara-saudara, apakah terkait dengan aksi pemboman hari ini atau tidak terkait, saya menginstruksikan kepada semua jajaran penegak hukum untuk menjalankan tugasnya dengan benar, objectif tegas dan dapat dipertanggungjawabkan, dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Andaikata tidak terkait ancaman-ancaman yang tadi itu, dengan aksi pemboman hari ini, tetaplah harus dicegah, harus dihentikan, karena anarki, tindakan kekerasan, pengrusakan, tindakan melawan hukum bukan karakter demokrasi, bukan karakter negara hukum. Sangat jelas, atas semuanya ini, saya selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, mengutuk keras aksi teror yang keji ini, saya juga sangat-sangat prihatin dengan kejadian ini.

Barangkali atau biasanya dalam keadaan seperti ini, banyak diantara kita yang kurang berani menyampaikan kecaman dan kutukannya, barangkali karena pertimbangan politik. Saya dengan bahasa terang harus menyampaikan seperti itu, karena demikian amanah saya sebagai Kepala Negara.

Mengapa saya sangat-sangat prihatin? Pertama, saudara tahu lima tahun terakhir ini ekonomim kita tumbuh dengan baik, dunia usaha, kepariwisataan, swasembada pangan, investasi, perdagangan, sektor riil semua bergerak, meskipun kita menghadapi krisis-krisis global yang datang silih berganti. Yang kedua satu minggu terakhir ini saja, nilai saham kita menguat tajam, nilai tukar rupiah juga menguat. Dengan ekonomi yang terus tumbuh, kesejahteraan rakyat kita sesungguhnya secara bertahap terus juga meningkat, termasuk dapat dilaksanakannya program-program penanggulangan kemiskinan, program-program pengurangan pengangguran atau yang sering saya sebut dengan program pro rakyat.

Semua itu terjadi saudara-saudara, karena tahun-tahun terakhir ini negara kita benar-benar aman dan damai. Sehingga disamping ekonomi tumbuh, rakyat kita diseluruh pelosok Tanah Air, bisa bekerja, bisa menjalani kehidupan sehari-harinya dengan tenang, bebas dari rasa ketakutan. Sementara itu citra kita di mata dunia tahun-tahun terakhir ini juga makin meningkat, karena dunia menilai negara kita makin aman, tertib dan damai. Negara kita memiliki kehidupan demokrasi yang makin mekar, serta penghormatan kepada Hak Azasi Manusia yang makin baik, negara yang ekonominya juga tumbuh, dan negara yang berperan dalam percaturan global. Bahkan, ini yang sangat memilukan, sebenarnya kalau tidak ada kejadian ini, klub Sepak bola terkenal di dunia, Manchaster United, berencana untuk bermain di Jakarta.

(SBY kemudian terdiam lama)

Saudara-saudara dengan aksi-aksi teror yang keji dan tidak bertanggungjawab ini, apa yang kita bangun hampir lima tahun terakhir
ini, oleh kerja keras dan tetesan keringat seluruh rakyat Indonesia, lagi-lagi harus mengalami goncangan dan kemunduran. Lagi-lagi dampak buruknya harus dipikul oleh seluruh rakyat Indonesia, minus mereka-mereka yang melakukan tindakan yang tidak bertanggungjawab itu.

Oleh karena itu, kebenaran dan keadilan, serta tegakknya hukum harus diwujudkan. Saya bersumpah, demi rakyat Indonesia yang sangat saya cintai, negara dan pemerintah akan melaksanakan tindakan yang tegas, tepat, dan benar terhadap pelaku pemboman ini, berikut otak dan penggeraknya ataupun kejahatan-kejahatan lain yang mungkin atau dapat terjadi di negeri kita sekarang ini.

Kepada Polri, TNI, BIN, termasuk para Gubernur, Bupati dan Walikota, saya minta untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terus berusaha keras mencegah aksi-aksi teror. Dan kemudian yang lebih penting lagi, para penegak hukum harus betul-betul mencari, menangkap dan mengadili para pelaku, para penggerak, dan otak dibelakang kekerasan ini.

Barangkali ada diantara kita, yang diwaktu yang lalu melakukan kejahatan, membunuh, menghilangkan orang barangkali, dan para pelaku itu barangkali masih lolos dari jeratan hukum, kali ini negara tidak boleh membiarkan mereka menjadi drakula dan penyebar maut di negeri kita. Saya tahu selama lima tahun ini pihak kepolisian telah berkali-kali mencegah dan menggagalkan aksi terorisme. Telah bisa menyita bahan peledak yang siap diledakkan, sudah bisa membongkar beberapa jaringan, meskipun lolos hari ini, terjadilah musibah yang sangat merobek keamanan dan nama baik bangsa dan negara kita.

Agar tugas untuk mencegah dan memberantas terorisme ini serta kejahatan-kejahatan yang lain dapat dilaksanakan dengan baik, intelegen harus benar-benar tajam. Pencegahan harus benar-benar efektif. Polri, BIN, TNI harus benar-benar bersinergi sikap lengah dan menganggap ringan sesuatu harus dibuang jauh-jauh. Ini amanah kita kepada rakyat, kepada negara.

Kepada rakyat Indonesia seraya juga meningkatkan kewaspadaan tetaplah menjalankan provesi dan kehidupan saudara secara normal. Jika ada keganjilan, segera beritahu Polri. Jangan biarkan kaum teroris beserta otaknya berkeliaran di sekeliling saudara. Saudarapun bisa menjadi korban setiap saat manakala kaum teroris itu dibiarkan merancang lagi aksi-aksi terornya di negeri kita ini. Selanjutnya kedepan, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, seluruh komponen bangsa, untuk marilah kita lebih bersatu dan menjaga keamanan dan perdamaian di negeri ini.

Bangsa manapun, agama apapun, kita semua tidak membenarkan terorisme, apapun motif dan alasannya. Jangan ragu-ragu, jangan setengah hati, dan jangan takut, untuk mencegah dan memberantas terorisme. Sementara itu aksi teror yang terjadi hari ini jangan pula menghalangi semangat dan upaya kita untuk membangun dan memajukan negara kita ini. Kita terus berjuang dan membikin lebih baik, demokrasi dan penghormatan HAM lebih baik, penegakan hukum, pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan rakyat dan sebagainya.

Memang ada kerusakan akibat aksi terorisme hari ini, mari bersama-sama kita perbaiki dan kemudian mari kita terus bangkit dan maju kembali. Kita bangsa, negara, rakyat tidak boleh kalah dan menyerah kepada terorisme. Tidak boleh membiarkan kekerasan, ektrimitas dan kejahatan-kejahatan lain, terus tumbuh di negeri ini. Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT akan melindungi kehidupan bangsa Indonesia. Dan dengan memohon ridha Allah, SWT saya sampaikan kepada rakyat Indonesia, saya akan terus berada di depan, untuk menghadapi ancaman dan tangangan ini, serta untuk mengemban tugas yang berat namun mulia ini.

Demikian pernyataan saya, terimakasih, Wassalamualaikum Wr Wb.

Thursday, April 2, 2009

My Server, Windows 2003 infected by Conficker

Today, my server windows 2003 infected by Conficker. One user complain to me that, the server feels so slow. And I check the process on Task Manager. The svchost.exe consumpt so much resources, the cpu getting high about 100 %. I am googling and found interesting website.

http://www.eggheadcafe.com/software/aspnet/29647561/windows-update--microsof.aspx

So I read that website, I go to www.microsoft.com, but the page could not be found. I suscpect it is must be virus. I discuss with my friend... he told to me, maybe it's Conficker. Yeah.. I heard that virus, when I watch the TV Channel in metro TV. So I download the PCMAV express for Conficker.

http://virusindonesia.com/2009/03/22/pcmav-express-for-conficker/

PCMav suggest to patching Microsoft Windows, so I go to

http://www.microsoft.com/technet/security/Bulletin/MS08-067.mspx

Download file that I need.

I disable my LAN, so I Start scan using pcmav express.





Thanks to PCMAV, always success to you.

Then I add patch http://www.microsoft.com/technet/security/Bulletin/MS08-067.mspx

Restart the computers, and make sure to scan with pcmav again. Well everything going fine.

Monday, March 30, 2009

Install NIC P5GC-MX/1333 in Centos 5.2

There is an error when installing NIC driver on linux Centos 5.2 (I use driver that come with mainboard ASUS P5GC-MX 1333 series.

So I copy and put in /tmp

[root@localhost src]# make install
make: Warning: File `Makefile' has modification time 3e+07 s in the future
make -C /lib/modules/2.6.18-92.el5/build SUBDIRS=/tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src modules
make[1]: Entering directory `/usr/src/kernels/2.6.18-92.el5-i686'
make[2]: Warning: File `/tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src/Makefile' has modification time 3e+07 s in the future
CC [M] /tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src/at_main.o
In file included from /tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src/at.h:30,
from /tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src/at_main.c:28:
/tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src/kcompat.h:1084: error: redefinition of typedef ‘irq_handler_t’
include/linux/interrupt.h:67: error: previous declaration of ‘irq_handler_t’ was here
make[2]: *** [/tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src/at_main.o] Error 1
make[1]: *** [_module_/tmp/l2-linux-v1.0.40.4/src] Error 2
make[1]: Leaving directory `/usr/src/kernels/2.6.18-92.el5-i686'
make: *** [default] Error 2
[root@localhost src]#

There error is in file kcompat.h on line 1084. I read and edit file kcompat.h

#if (!(( RHEL_VERSION == 4 ) && ( RHEL_UPDATE >= 5 )))
/*typedef irqreturn_t (*irq_handler_t)(int, void*, struct pt_regs *); */
#endif

and command on line 1084. It's because in Centos =>5 can not recognize this.

And I compile again, and everything is going well. This will compile as a module.
Try to :
[root@localhost ~]# modprobe atl2
[root@localhost ~]# lsmod |grep atl2
atl2 37144 0
[root@localhost ~]#

Edit in /etc/modules.conf to make alias of device.

alias eth0 atl2

[root@localhost ~]# ifconfig eth0 192.168.0.21 netmask 255.255.255.0

[root@localhost ~]#

Sunday, March 15, 2009

Forward email account to others

I am using postfix, it's very simple to forward email account to another.
in the main.cf the alias maps is in /etc/aliases. postfix is smart. No need to worries for loop mail.

alias_maps = hash:/etc/aliases

Edit /etc/aliases

email: email@example1.com, email2@example2.org

save and exit,
then,
#newaliases

You can try to send email to mail@example.com.

Saturday, February 7, 2009

Litespeed on FreeBSD

I compile my kernel FreeBSD 7.1 to try dtrace running on FreeBSD, because lastweek I got error, the dtrace cannot running. To spend my time while compiling my kernel, I try to install Litespeed, on my FreeBSD.
Please for more information visit http://www.litespeedtech.com

Download the package on
http://www.litespeedtech.com/products/webserver/download/

I download the free version, for FreeBSD 6, with release 3.3.24 Std, release data 01-12-2009. For more details please consult to www.litespeedtech.com it’s stable or not running on FreeBSD >6.

viperbsd# ls lsws-3.3.24-std-i386-freebsd6.tar.gz
lsws-3.3.24-std-i386-freebsd6.tar.gz
viperbsd#

viperbsd# tar zxfv lsws-3.3.24-std-i386-freebsd6.tar.gz
viperbsd# mkdir /usr/local/lsws
viperbsd# cd lsws-3.3.24


READ INSTALL


Do you agree with above license? Yes
Please specify the destination directory. You must have permissions to
create and manage the directory. It is recommended to install the web server
at /opt/lsws, /usr/local/lsws or in your home directory like '~/lsws'.

ATTENTION: The user 'nobody' must be able to access the destination
directory.

Destination [/opt/lsws]: /usr/local/lsws


To change configurations of the interface, login and click
"Interface Configuration" button on the main page.
The administration interface is located at http://localhost:/
or http://:/

Would you like to have LiteSpeed Web Server started automatically
when the server restarts [Y/n]? n

If you want to start the web server automatically later, just run
"/usr/local/lsws/admin/misc/rc-inst.sh"
to install the service control script.

Would you like to start it right now [Y/n]? y

[OK] lshttpd: pid=40872.

LiteSpeed Web Server started successfully! Have fun!

viperbsd#

I got error when trying login in admin console, the error was “ Invalid Credential”

I found the solution on litespeed forum.
http://litespeedtech.com/support/forum/archive/index.php/t-1590.html

edit file and change it to …

/usr/local/lsws/admin/html.3.3.24/classes/ws/CLIENT.php

$salt = substr($pass,0,2);
change it to
$salt = substr($pass,0,CRYPT_SALT_LENGTH);

Here is screen capture





Sunday, February 1, 2009

freebsd page fault panic

I am playing with dtraceall, my silly mistake is make loader module on loader.conf.
I can't boot my machine because I just add one line on loader.conf
link_elf lapic_cyclic_clock_func undefined bla..bla...

I got page fault panic
cat /boot/loader.conf
dtraceall_load="YES"

So, I when to console menu, no "6"
and in the console
OK unload --> to unload all modules
OK load kernel --> load kernel modules
OK boot --> then boot the system.

that's it. Then I remove "dtraceall_load="YES" the line on /boot/loader.conf

Until now I can't play with dtrace. I am still not sure why, but my error messages on /var/log/messages are
...
Feb 1 21:38:54 viperbsd kernel: This module (opensolaris) contains code covered by the
Feb 1 21:38:54 viperbsd kernel: Common Development and Distribution License (CDDL)
Feb 1 21:38:54 viperbsd kernel: see http://opensolaris.org/os/licensing/opensolaris_license/
Feb 1 21:38:54 viperbsd kernel: link_elf: symbol lapic_cyclic_clock_func undefined
Feb 1 21:38:54 viperbsd kernel: KLD profile.ko: depends on cyclic - not available
Feb 1 21:38:54 viperbsd kernel: KLD dtraceall.ko: depends on profile - not available

Saturday, January 17, 2009

Upgrading FreeBSD 7.0 to FreeBSD 7.1

To spend the weekend, I want to upgrade my FreeBSD. There is new release of FreeBSD 7.1, I want to upgrade my FreeBSD 7.0.
My machine running on old computer Pentium III 800 Mhz, with memory 384 Mhz.

I have custom kernel, so I can't use the freebsd-update, I have to using cvsup method.

First create cvsup configuration.

viperbsd# emacs /root/supfile

Here is my configuration.

*default host=cvsup.tw.FreeBSD.org
*default base=/var/db
*default prefix=/usr
*default release=cvs tag=RELENG_7_1
*default delete use-rel-suffix

Begin with cvsup update.

viperbsd# cvsup /root/supfile

After the cvsup update is finish, then make buildworld (Please refer the documentation of FreeBSD Documentation for more detail information.

viperbsd# make buildworld

Because I only use old PC, it's takes 4 Hours.

I need custom kernel, because I want activated the PF and delete unneeded devices.

Then I compile my custom viperbsd71 kernel.

viperbsd# make buildkernel KERNCONF=viperbsd71
viperbsd# make installkernel KERNCONF=viperbsd71

If there is no error, continuing with booting the system.

===> usr.sbin/zzz (all)
gzip -cn /usr/src/usr.sbin/zzz/zzz.8 > zzz.8.gz
===> etc (all)
===> etc/sendmail (all)
rm -f freebsd.cf
m4 -D_CF_DIR_=/usr/src/etc/sendmail/../../contrib/sendmail/cf/ /usr/src/etc/sendmail/../../contrib/sendmail/cf/m4/cf.m4 /usr/src/etc/sendmail/freebsd.mc > freebsd.cf
chmod 444 freebsd.cf
rm -f freebsd.submit.cf
m4 -D_CF_DIR_=/usr/src/etc/sendmail/../../contrib/sendmail/cf/ /usr/src/etc/sendmail/../../contrib/sendmail/cf/m4/cf.m4 /usr/src/etc/sendmail/freebsd.submit.mc > freebsd.submit.cf
chmod 444 freebsd.submit.cf

--------------------------------------------------------------
>>> World build completed on Sat Jan 10 21:56:04 WIT 2009
--------------------------------------------------------------
viperbsd#


viperbsd# reboot


Boot on single user mode, for updating configuration, and library.

# mount -a -t ufs
# mergemaster -p
# mergemaster -i
# reboot

Afterthis, check my machine with :

viperbsd# uname -a
FreeBSD viperbsd.org 7.1-RELEASE-p1 FreeBSD 7.1-RELEASE-p1 #0: Thu Jan 15 20:14:40 WIT 2009 root@viperbsd.org:/usr/obj/usr/src/sys/viperbsd71 i386
viperbsd#



Note :
I got error when build kernel step, here is my error.

cd /usr/obj/usr/src/sys/viperbsd71; MAKESRCPATH=/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm make -DNO_CPU_CFLAGS -DNO_CTF -f /usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/Makefile
Warning: Object directory not changed from original /usr/obj/usr/src/sys/viperbsd71
yacc -b aicasm_gram -d -o aicasm_gram.c /usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_gram.y
yacc -b aicasm_macro_gram -p mm -d -o aicasm_macro_gram.c /usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_macro_gram.y
cc -O2 -fno-strict-aliasing -pipe -nostdinc -I/usr/include -I. -I/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm -c /usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm.c
cc -O2 -fno-strict-aliasing -pipe -nostdinc -I/usr/include -I. -I/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm -c /usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:50:16: error: db.h: No such file or directory
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:63: error: expected '=', ',', ';', 'asm' or '__attribute__' before '*' token
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c: In function 'symbol_delete':
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:86: error: 'symtable' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:86: error: (Each undeclared identifier is reported only once
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:86: error: for each function it appears in.)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:87: error: 'DBT' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:87: error: expected ';' before 'key'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:89: error: 'key' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c: In function 'symtable_open':
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:133: error: 'symtable' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:134: error: 'DB_HASH' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c: In function 'symtable_close':
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:147: error: 'symtable' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:148: error: 'DBT' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:148: error: expected ';' before 'key'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:149: error: expected ';' before 'data'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:151: error: 'key' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:151: error: 'data' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:151: error: 'R_FIRST' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c: In function 'symtable_get':
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:169: error: 'DBT' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:169: error: expected ';' before 'key'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:170: error: expected ';' before 'data'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:173: error: 'key' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:176: error: 'symtable' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:176: error: 'data' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c: In function 'symtable_dump':
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:472: error: 'DBT' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:472: error: expected ';' before 'key'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:473: error: expected ';' before 'data'
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:477: error: 'symtable' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:486: error: 'R_FIRST' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:487: error: 'key' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:487: error: 'data' undeclared (first use in this function)
/usr/src/sys/dev/aic7xxx/aicasm/aicasm_symbol.c:524: error: 'R_NEXT' undeclared (first use in this function)
*** Error code 1

Stop in /usr/obj/usr/src/sys/viperbsd71.
*** Error code 1

Stop in /usr/src.
*** Error code 1

Stop in /usr/src.
viperbsd#

From that error, show that there was no db.h on my /usr/include.
So I Install Berkeley DB, and make soft link to /usr/include.

Tuesday, January 13, 2009

Installing jabber on solaris 5.10

Here is a note for installing jabber on solaris 5.10

Firstly install pkg-get like on my last post.

bash-3.00# /opt/csw/bin/pkg-get -i jabberd

This will download packages. After all packaged install succesfully check with pkginfo.

bash-3.00# pkginfo |grep jabberd
application CSWjabberd jabberd - Jabber Server 1.4.3
bash-3.00#

Edit file main.xml in /opt/csw/etc/jabberd

set with your environment.

start jabber server in /etc/init.d

bash-3.00# ./cswjabberd start

Check your jabber is running or not, if not check your log in

bash-3.00# ps -A |grep jabber
18606 pts/5 0:00 jabberd
18603 pts/5 0:01 jabberd
bash-3.00#

Jabber server is running.

bash-3.00# tail -f /opt/csw/var/log/jabberd/main.log

pkg-get on solaris, there is new link for url

After not using pkg-get on Solaris for couple months, I got error like this.

bash-3.00# /opt/csw/bin/pkg-get -i nano
WARNING: gpg not found
No existing install of CSWnano found. Installing...
Trying http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/csw/unstable/i386/5.10/nano-1.2.5,REV=2005.08.14-SunOS5.8-i386-CSW.pkg.gz
--11:26:07-- http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/csw/unstable/i386/5.10/nano-1.2.5,REV=2005.08.14-SunOS5.8-i386-CSW.pkg.gz
=> `nano-1.2.5,REV=2005.08.14-SunOS5.8-i386-CSW.pkg.gz'
Resolving ibiblio.org... 152.46.7.80
Connecting to ibiblio.org|152.46.7.80|:80... connected.
HTTP request sent, awaiting response... 404 Not Found
11:26:08 ERROR 404: Not Found.

Error downloading http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/csw/unstable/i386/5.10/nano-1.2.5,REV=2005.08.14-SunOS5.8-i386-CSW.pkg.gz
(Perhaps you need to update your catalog?)
nano-1.2.5,REV=2005.08.14-SunOS5.8-i386-CSW.pkg.gz: No such file or directory

Attempting to update catalog, then retry

Getting catalog...
--11:26:08-- http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/csw/unstable/i386/5.10/catalog
=> `catalog'
Resolving ibiblio.org... 152.46.7.80
Connecting to ibiblio.org|152.46.7.80|:80... connected.
HTTP request sent, awaiting response... 404 Not Found
11:26:08 ERROR 404: Not Found.

ERROR: could not get catalog file
bash-3.00#

Hey, whats going on with .. pkg-get.
Then I go to

http://solaris.reys.net/english/2006/02/pkg-get_blastwave_how-to

looking for some information, looks everything is fine.

Then i visiting this site

http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/opencsw/

well, look the URL was change, I am not sure since when ..

so I edit the configuration pkg-get on /opt/csw/etc/pkg-get.conf

and change the default site from

url=http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/csw/unstable

to


url=http://ibiblio.org/pub/packages/solaris/opencsw/unstable

and everything going fine.

So I download and install package using pkg-get again.

For example installing nano editor :

bash-3.00# /opt/csw/bin/pkg-get -i nano

...
/opt/csw/share/locale/ro/LC_MESSAGES/nano.mo
/opt/csw/share/locale/ru/LC_MESSAGES/nano.mo
/opt/csw/share/locale/sr/LC_MESSAGES/nano.mo
/opt/csw/share/locale/sv/LC_MESSAGES/nano.mo
/opt/csw/share/locale/tr/LC_MESSAGES/nano.mo
/opt/csw/share/locale/uk/LC_MESSAGES/nano.mo
/opt/csw/share/man/man1/nano.1
/opt/csw/share/man/man5/nanorc.5
[ verifying class ]
## Executing postinstall script.
Updating the info dir file for CSWtexinfo
chroot: exec failed: No such file or directory

Installation of was successful.
bash-3.00#

Sunday, January 4, 2009

Upgrade ports on freebsd

I want to install postgresql 8.2 from ports, but the package was not found. So I have to upgrade the newest ports.
Here is the step for upgrade the ports on FreeBSD 7.

#portsnap fetch update
#portsnap extract
#portsnap update
#Ports tree is already up to date.
#

If only spesified package only use
#portupdgrade package-name